Selasa, 19 Juli 2016

KALA SENYUM TAK SELALU INDAH

Aku termenung saat aku memperhatikan wajahku sendiri dicermin itu. kulihat kerutan-kerutan diwajahku semakin nyata. Guratan-guratan pertanda jumlah usia semakin tak dapat menyembunyikan sebuah kenyataan bahwa aku sudah tak terlalu muda buatku. Dan dunia pun terus berputar, waktu pun terus berlalu dan berlalu, tak pernah menunggu siapa pun, hidup terus berlanjut menurut sabda sang alam, dan kini aku sedang terpuruk dalam kesedihan di antara persimpangan waktu semakin berdenyut. Hidup telah mengajarkan banyak hal kepada ku, kenyataannya hidup itu tak indah-indah amat seperti aku bayangkan di masa remaja ku dulu, tapi hidup telah diisi kebahagiaan dengan kehadiran buah hati yang teramat aku sayangi dan cinta sebagai obat peneduh kegalauan. Tuhan diam-diam merindukan diriku di masa lalu, ribuan mimpi dan asa selalu membangkitkan gairah hidup, membuat hidupku menjadi lebih hidup dan terus begitu indah.

Rasanya kini semua itu hanya siluet ilusi. Yang seolah dekat tapi tak pernah bisa aku tangkap dan aku kejar..Maafkan aku Tuhan, jika aku mengeluh, jiwa yang hilang, telah terpuruk dalam lorong gelisah, aku rapuh dalam melangkah tapi tak ingin kehilangan arah satu tujuan

Engkau lah yang mampu menghapus segala duka ini, duka nanti..Basuhlah rindu dendam hati dengan cinta-Mu..Wahai Tuhan Penguasa siang dan malam, lipurlah segala lara dalam dada ini, karena aku yakin Engkau selalu memiliki cara sendiri untuk menghibur hati Hamba-Mu. Tuntunlah dan bimbinglah langkah kaki ini selalu..